VIRALAYAR - Gempa Turki dan Suriah menjadi gempat terdahsyat di Eropa sejak tahun 1999. Hingga saat ini (15/2), korban jiwa sudah mencapai lebih dari 41 ribu orang.
Pada tanggal 6 Februari 2023, gempa Turki dan Suriah berkekuatan magnitudo 7.8 pada Senin pagi. Sekitar pukul 04.14 waktu setempat, gempa tersebut merobohkan banyak bangunan besar di negara tersebut.
Menurut WHO, gempa Turki merupakan bencana terburuk sepanjang 100 tahun terakhir, “Kita menyaksikan bencana alam terburuk di WHO kawasan Eropa selama satu abad dan kami masih mempelajari besarnya,” kata Direktur Regional WHO.
Empati dan bela sungkawa seluruh dunia untuk gempa Turki termasuk Indonesia. Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menghimbau pemerintah dan rakyat Indonesia untuk membantu korban yang mengalami musibah bencana alam di Turki.
Sebelum gempa hebat ini terjadi, pada tanggal 24 Juni 2020, sebuah gempa bumi mengguncang wilayah Turki bagian barat, dengan pusat gempa terletak di Laut Aegea dekat kota Izmir. Gempa tersebut memiliki kekuatan 6,6 skala richter dan mengakibatkan kerusakan yang parah di sejumlah wilayah di Turki.
Baca Juga : Sejarah dan Tragedi Malam Halloween di Itaewon Korea Selatan
Gempa tersebut terjadi pada pukul 14:51 waktu setempat dan berlangsung selama sekitar 30 detik. Guncangan yang terasa kuat membuat penduduk setempat berhamburan keluar rumah dan berlarian mencari tempat yang aman. Pusat gempa terletak di kedalaman 16 kilometer di bawah laut, dan gempa ini diklasifikasikan sebagai jenis gempa dangkal yang dapat menyebabkan kerusakan yang parah di permukaan.
Pihak berwenang di Turki melaporkan bahwa setidaknya 115 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka akibat gempa ini. Selain itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur penting seperti jembatan, jalan raya, dan gedung-gedung tinggi mengalami kerusakan yang parah. Beberapa wilayah juga mengalami pemadaman listrik dan air bersih akibat kerusakan infrastruktur.
Pemerintah Turki segera merespons bencana ini dengan mengirimkan bantuan darurat dan tim penyelamat ke wilayah terdampak. Tim penyelamat dan sukarelawan bekerja keras untuk mencari dan menyelamatkan korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Selain itu, pihak berwenang juga memberikan bantuan finansial dan logistik untuk membantu penduduk yang terdampak.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dengan akurat. Namun, banyak ahli mengatakan bahwa wilayah Turki bagian barat termasuk zona gempa aktif, sehingga risiko gempa bumi selalu ada.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat Turki untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas tanggap bencana, seperti meningkatkan infrastruktur bangunan yang tahan gempa dan melakukan simulasi evakuasi bagi penduduk.
Krisis kemanusiaan seperti gempa bumi selalu menguji ketahanan dan kesatuan masyarakat. Namun, di tengah kejadian tragis ini, banyak kisah keberanian dan solidaritas muncul dari berbagai pihak. Banyak orang saling membantu untuk menyelamatkan korban dan membantu mereka yang terdampak.
Semoga bencana gempa Turki dan Suriah dapat menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat Turki dan dunia.***
Post a Comment