Sejarah dan Tragedi Malam Halloween di Itaewon Korea Selatan

Tragedi Malam Halloween di Itaewon

VIRALAYAR - Halloween day diperingati oleh sebagian besar warga di dunia tiap bertepatan pada 31 Oktober. Perayaan halloween day umumnya dimeriahkan dengan bermacam tradisi- tradisi unik serta seru.

Lebih dahulu Halloween Day ini ialah suatu festival Celtic kuno. Mengutip dari history. com, tadinya ada suatu tradisi festival Celtic kuno Samhain. Di festival tersebut, orang- orang menyalakan api unggun serta memakai kostum spesial buat mengusir hantu serta roh jahat.

Bangsa Celtic melakukan perayaan itu buat menyongsong tahun baru mereka yang diadakan tiap 1 November. Tidak hanya itu mereka pula melaksanakan tradisi yang saat ini diucap Halloween buat menandai akhir masa panas serta panen. Namun bangsa kuno Celtic yakin, tradisi ini diyakini jadi indikator ataupun batasan antara dunia yang hidup dengan dunia orang yang telah mati.

Roh ataupun hantu jahat dipercaya hendak tiba di malam itu buat mengganggu tumbuhan. Hingga bangsa Celtic berpikir buat memakai kostum hantu yang mengerikan buat mengusir roh- roh tersebut. Warga bangsa Celtic pula berkumpul serta membakar tumbuhan serta hewan selaku wujud pengorbanannya buat dewa Celtic.

Mayoritas warga jaman dahulu memakai kostum Halloween yang terdiri dari kepala serta kulit fauna. Setelah itu perayaan Halloween ini mulai tersebar di bermacam daerah.

Tragedi Malam Halloween Itaewon

Kejadian Halloween Itaewon yang membunuh paling tidak 153 orang dalam perayaan pada Sabtu( 29/ 10/ 2022) malam sudah memunculkan cedera mendalam untuk banyak orang. Tidak cuma hingga di sana, nasib distrik Itaewon selaku simbol kehidupan anak muda serta wisatawan asing juga saat ini tidak menentu.

Kejadian yang terjalin akhir minggu kemudian itu bisa membatasi kebangkitan wilayah yang baru mulai tumbuh sehabis lebih dari 2 tahun pembatasan Covid- 19. Lee Sang- yoon, yang mengelola suatu pub di gang di sebelah Hamilton di mana bencana itu terjalin, berkata itu bisa jadi jadi pukulan yang menghancurkan apalagi untuk mereka yang menyesuaikan diri dengan pergantian.

Berjarak tidak jauh dari garnisun tentara AS Yongsan, Itaewon timbul sehabis Perang Korea 1950- 1953 selaku tempat berkumpulnya tentara Amerika, dengan bar, rumah bordil, serta toko fashion yang berjajar di kedua sisi jalur utama yang melintasinya. Itaewon melewati sebagian dekade pasang surut.

Pembunuhan misterius yang diucap "Pembunuhan Itaewon" serta kejahatan yang lain di akhir 1990- an melukiskan citra hitam wilayah tersebut. Tetapi di dini abad ini, tempat ini jadi tempat kuliner serta tempat buat merasakan budaya dunia tanpa paspor.

Distrik ini sudah jadi tema yang kesekian dalam budaya terkenal, dengan drama hit baru- baru ini "Itaewon Class" serta lagu K- pop "Itaewon Freedom". Pembatasan yang diberlakukan pada pasukan AS sehabis serbuan 11 September 2001 di Amerika Serikat mendesak peralihan ke pelanggan lokal serta pergantian yang dipercepat oleh selebriti yang membuka restoran yang jadi terkenal di golongan anak muda Korea Selatan.

Saat sebelum bencana menyerang, perayaan Halloween sudah jadi energi tarik utama sepanjang bertahun- tahun, menarik orang lokal serta orang asing ke kaki gunung Namsan, yang cuma sebagian langkah dari vila elegan yang dihuni oleh diplomat asing serta kepala sindikat bisnis chaebol, tercantum mendiang pimpinan Samsung Group.

Namun persoalan sudah tumbuh dalam sebagian tahun terakhir tentang keamanan jadi tuan rumah kegiatan yang menarik sampai 100.000 orang ke jalan- jalan yang kecil serta berbukit, paling utama tanpa menutup jalur utama buat kemudian lintas buat mengakomodasi toko serta kios pop- up.*** 

Post a Comment

Previous Post Next Post