Keindahan Tradisi Iftar di Berbagai Belahan Dunia: Menjelajahi Budaya dan Kuliner Ramadan

Tradisi Iftar


VIRALAYAR - Ramadan merupakan bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat muslim menjalankan ibadah puasa yang dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Selain menunjukkan penghormatan pada Tuhan, Ramadan juga dianggap sebagai momen untuk meningkatkan nilai-nilai spiritual dan persaudaraan.

Salah satu momen yang paling dinanti-nanti selama Ramadan adalah waktu berbuka puasa, yang disebut Iftar. Iftar adalah saat yang sangat istimewa di mana keluarga, teman, dan tetangga berkumpul untuk berbagi hidangan lezat setelah seharian berpuasa.

Di setiap negara, Iftar memiliki tradisi dan menu makanan yang unik, yang membuat momen ini semakin istimewa.

Di Afrika Utara, Iftar sering dimulai dengan kurma segar dan segelas susu atau air. Selanjutnya, hidangan utama terdiri dari sup harira yang lezat, kuskus, dan kebabs daging atau ayam yang dibakar. Makanan penutup yang khas di Afrika Utara adalah pastilla, yaitu kue pastri yang diisi dengan ayam dan kacang.

Di Timur Tengah, hidangan utama Iftar biasanya berupa nasi, daging atau ayam panggang, dan hidangan sayuran seperti hummus dan tabbouleh. Makanan penutup yang khas di Timur Tengah adalah baklava, yaitu kue manis yang terbuat dari lapisan-lapisan kulit phyllo dan gula sirup.

Di Asia Selatan, hidangan utama Iftar biasanya terdiri dari roti naan atau roti chapati, kari ayam atau daging, dan chana masala (kacang merah pedas). Makanan penutup yang khas di Asia Selatan adalah gulab jamun, yaitu bola-bola kecil dari adonan tepung yang direndam dalam gula sirup manis.


Baca Juga : Manfaat Puasa Bagi Kesehatan: Mitos atau Fakta?


Di Indonesia, hidangan khas untuk berbuka puasa adalah kolak, yaitu campuran pisang, ubi jalar, dan kolang-kaling dalam kuah santan dan gula merah. Selain itu, ada juga hidangan berat seperti nasi goreng, mie goreng, dan sate ayam atau daging.

Tradisi Iftar juga memiliki makna yang lebih dalam, selain sebagai momen untuk berbagi makanan. Iftar menjadi waktu yang penting untuk mempererat hubungan sosial dan menjaga harmoni antara sesama.

Di beberapa negara, Iftar bahkan diadakan di tempat umum, seperti masjid dan lapangan, yang mengundang semua orang untuk berpartisipasi.

Dalam budaya Islam, Iftar juga dipandang sebagai cara untuk memberi kepada orang yang kurang beruntung. Banyak organisasi dan yayasan yang mengadakan Iftar untuk orang-orang yang membutuhkan, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Di berbagai belahan dunia, tradisi Iftar selalu menjadi momen yang penuh kehangatan dan keakraban. Meskipun setiap negara memiliki cara masing-masing dalam mengolah dan menyajikannya.***

Post a Comment

Previous Post Next Post