Sejarah Mitos Friday the 13th, Hari Sial dalam Kalender Gregorian

Sejarah Mitos Friday the 13th

VIRALAYAR - Hari ini bertepatan dengan Friday the 13th, tanggal menarik yang terjadi sekali dalam setahun dalam kalender Gregorian. Yang jelas, ada banyak hal-hal menakutkan dalam cerita yang berkembang di seputar Friday the 13th. Cerita-cerita itu mulai dari pengkhianatan hingga pembunuhan.

Banyak orang yang menyimpulkan bahwa Friday the 13th adalah tanggal sial. Beberapa orang yang percaya akan melakukan segala tindakan yang dinilai bisa mencegah diri sendiri dari kesialan.

Kegiatan di Friday the 13th biasanya dengan tidak memecahkan cermin, tidak berjalan di bawah tangga, atau tidak menyeberang di depan kucing berwarna hitam.

Ada film berjudul Friday the 13th yang mengisahkan seorang pembunuh berdarah dingin. Lalu, bagaimana sejarah dan asal muasal Friday the 13th yang dicap sebagai tanggal sial?

 

Sejarah Friday the 13th

Dilansir dari History, tidak jelas bagaimana asal-usul Friday the 13th dianggap sebagai tanggal sial. Namun kepercayaan warga dunia mempercayai akan ada kesialan pada tanggal tersebut.

Ada yang mengatakan asal muasal Friday the 13th adalah dari Kode Hammurabi kuno, yakni salah satu kode hukum tertua sekira 1700-an Sebelum Masehi. Dilaporkan tidak mencantumkan hukum ke-13.

Namun kenyataannya, hal itu sebenarnya hanya kesalahan yang dilakukan oleh salah satu penerjemah yang menghilangkan satu baris teks.

Cerita lain, dulunya orang-orang budaya barat secara historis mengaitkan angka 12 dengan kelengkapan, contoh mulai dari 12 bulan dalam kalender atau 12 hari Natal, hingga 12 dewa Olympus.

Tapi tanggal 13, memiliki catatan panjang tentang nasib buruk. Takhayul semacam itu telah bertahan bahkan di antara para pemikir terbesar dalam sejarah. Pemilihan hari Jumat yang dianggap sebagai hari sial juga memiliki penjelasan tersendiri.

Asosiasi negatif yang dikaitkan dengan hari Jumat secara khusus memiliki kombinasi asal-usul agama dan budaya. Beberapa orang Kristen percaya hari Jumat menjadi hari sial karena itu adalah hari dalam seminggu di mana Yesus disalibkan.

Pada abad ke-14 dan ke-15, tokoh dan penulis terkemuka mulai mencela hari itu di depan umum dengan sedikit konteks mengenai alasannya. Canterbury Tales karya George Chaucer menggambarkan hari Jumat sebagai hari kemalangan dan penulis drama Robert Greene mendefinisikan wajah Jumat sebagai tampilan sedih karena cemas.

 

Baca Juga : HiburanFilm Avatar 2 Resmi Dirilis, Durasi Lebih dari 3 Jam. Berikut Sinopsisnya!

Kisah Friday the 13th

Dalam bukunya bertajuk Extraordinary Origins of Everyday Things, Charles Panati menulis kalau Friday the 13th bisa jadi diawali dari mitologi Nordik. Loki, si dewa kejahatan, mendobrak gerbang perjamuan di Valhalla. Perihal itu membuat jumlah dewa yang muncul jadi 13.

Tetapi, kedatangan 13 dewa itu malah merangsang kerusuhan. Ditipu oleh Loki, si dewa buta Hodr menembak saudaranya Balder, si dewa sinar serta kebahagiaan sampai mati.

Mitos Friday the 13th pula menyebar ke negara- negara Skandinavia sampai ke segala Eropa. Mitos kian kokoh dikala masa dini Kristen masuk. Di masa ini, mitos ini diwarnai oleh cerita Perjamuan Terakhir.

Perjamuan terakhir dinilai mengutuk angka 13. Misalnya, tamu ke- 13, Yudas Iskariot, merupakan wujud salah satu murid yang mengkhianati Yesus. Ataupun pula cerita soal ratusan Ksatria Templar yang ditangkap pada 13 Oktober 1307. Cerita ini pula sering dikait- kaitkan dengan Friday the 13th.

 

Mitos Friday the 13th

Bertepatan pada 13 yang jatuh pada hari Jumat diwarnai oleh bermacam mitos kesialan. Berikut sebagian mitos Friday the 13th yang tersebar di tengah warga.

 

Bawa Sial

Sebagian orang bisa jadi hendak menolak diajak bepergian ataupun melaksanakan hal- hal berarti di hari Jumat yang bersamaan dengan bertepatan pada 13. Diyakini, aktivitas apa juga yang dicoba pada hari itu bakal bawa malapetaka.

 

Jauhi Angka 13

Tidak hanya masalah waktu bertepatan pada 13 di hari Jumat. Friday the 13th pula bawa warga hendak mitos sial angka 13.

Banyak orang mengaitkan angka 13 selaku angka yang sial serta berkaitan dengan hal-hal kurang baik. Contohnya, sebagian hotel ataupun gedung tidak mempunyai lantai 13.

 

Menimbulkan Kematian

Takhayul yang masih langgeng dipercaya merupakan kalau bila seorang mencukur rambutnya pada Friday the 13th, hingga hendak terdapat salah satu anggota keluarganya yang hendak wafat dunia. *** 

Post a Comment

Previous Post Next Post