NasDem Contoh Partai Penjilat Ludah Sendiri

NasDem calonkan Anies Baswedan
NasDem calonkan Anies Baswedan | sumber: twitter.com/@aniesbaswedan 

VIRAL LAYAR - Setelah lama bermesraan dengan PDI Perjuangan, NasDem akhirnya memilih putus dan menentukan jalannya sendiri. Partai milik Surya Paloh itu memproklamirkan Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024 dari NasDem.

Padahal dalam kampanye dua, NasDem begitu lantang bicara mengenai politik identitas. Totalitas memenangkan Jokowi melalui saluran televisi MetroTV dengan segala siasat dan intrik politik. Demi memuluskan langkah Jokowi sebagi presiden, NasDem bergeliat menggulingkan lawan yang kontra dengan Jokowi, termasuk Anies Baswedan dan pendukungnya.

Surya Paloh malah memanfaatkan kedaulatan partai memilih mantan musuh politiknya. Saking tidak populernya tokoh dari NasDem dilihat dari elektabilitas ketokohan, maka Surya Paloh memilih numpang nama di bawah kekuasaan Anies Baswedan yang punya elektabilitas konsisten sejak Piliihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Entah apa yang terjadi di koalisi pemerintahan, Surya Paloh malah yang paling dini mendeklarasikan calon presiden dari nonpartai, Anies Baswedan yang baru saja menyerahkan jabatan gubernurnya sebab masa kerjanya sudah habis. Tidak ada yang terlalu dini dalam dunia politik, meskipun dalam suasana berduka akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa, NasDem tetap berpertapora merayakan keberhasilannya mengusung Anies Baswedan yang sempat dituduhnya bapak politik Identitas.

NasDem dan bakat menjilat tokoh yang punya elektabilitas unggul semakin menunjukan ketidakpercayaan diri terhadap kredibilitas partainya sendiri. Tidak ada sosok yang punya kekuatan mendongkrak popularitas nasional, termasuk anaknya sendiri.

Blunder NasDem karena banyak pihak yang sudah terlanjur antipati dengan langkah partai dan media televisinya ketika kampanyer dua periode sebelumnya. Kemudian ditambah kekecewaan pendukung Jokowi yang sudah mempercayakan kepentingan media nasionalis kepada MetroTV.

Ada risiko besar polihan NasDem mengusung Anies Baswedan yang bisa menjadi bomerang partai. Bahkan mungkin ditinggal beberapa tokoh partai yang konsisten membenci Anies Baswedan yang berdampak pada kegagalan partai lolos di parlemen tahun 2024.

Tinggal menantikan seberapa idealis para politikus di NasDem. Atau hanya menjadi babu Surya Paloh yang siap digiring ke sana ke mari sesuai keinginan personal ketua atau pendiri partai. Jika demikian yang terjadi, sulit melihat NasDem bersaing dengan dominasi partai besar yang punya tokoh-tokoh populer dan diajukan menjadi calon presiden berikutnya. Bukan bangga sebab merekrut tokoh lain yang kebetulan punya elektabilitas stabil.***

Post a Comment

Previous Post Next Post